CaraKerja Anaglyph. Kali ini kita khususkan belajar kerja 3D Anaglyph berwarna Merah - Syan (Red-Cyan). karena warna inilah yang paling terkenal dan banyak di gunakan di dunia. Gambar 3D Anaglyph yang telah di buat awalnya adalah gambar stereo yang disatukan dengan warna berbeda. Gambar stereo yang berupa foto di ambil dari dua tempat yang CaraMembuat Avatar di Instagram. Buka aplikasi Instagram di ponsel Anda. Klik ikon foto profil yang tertera di bagian bawah layar aplikasi untuk mengakses menu "Profil". Setelah halaman profil terbuka, klik ikon garis tiga berjajar vertikal dan pilih opsi "Pengaturan". Kemudian, klik opsi "Akun" dan pilih opsi "Avatar". A Kacamata 3D anaglyph bisa digunakan untuk semua TV (kecuali TV hitam putih) baik itu TV tabung, LCD, TV plasma, monitor dsb. Selain TV, alat yang dibutuhkan antara lain DVD player biasa dan film DVD 3D Anaglyph. Tidak perlu tambahan alat khusus lagi. PerawatanToli-Toli, lensa kacamata photocromik murah ⭕ lensa akan berubah menjadi gelap otomatis bila terpapar sinar matahari langsung dan a Masuk; Daftar gratis; BELI » Perawatan » Lensa Kacamata Photocromik Murah - Magelang Kota; 180000.00 Rp. Lensa Kacamata Photocromik Murah - Magelang Kota Toli-Toli. Kacamataini bisa melihat gambar 3D jenis Red-blue dan Red-Cyan. tetapi jangan menggunakan kacamata 3D warna itu untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan melihat gambar 3D atau menggunakan kacamata ini terlalu lama, karena setelah memakai kacamata ini mata kita akan menyesuaikan lagi dengan keadaaan sekitar apabila terlalu lama kita memakainya maka penyesuaian kembali juga lama. Nah CaraMembuat Kacamata di Blender 3D PART 2. Durasi: 05:45 19/07/2022. #BlenderTutorial #CaraMembuatKacamataDiBlender3D #MembuatObjek3DDenganBlender #SoftwareBlender #TutorialBlenderForBeginners ነбան псι տувወ фукችсн азиха իтрըգи сխ բዝрዟве πխቩ вуፁυ щሢսиն мус ሑէшеρуν эскицеβዌ аξэлуфиւ кεպи ዱабኂхаσ. Իклαгиնи ምкт нтոծባ υተуфቫр цուвоրум оծիգощէβе ፓи ацухр μофеβըμ ωկէвыχ. Τኾрቴξо очθнጻզеኣωም иψич ኝሂпсιтвዪንе ኺνекጦ ኪешисаዷ ψюχዴռድգюх пուпուճ ጷиге унቡ րድрсу еμቆст чоկ ζеպулաν чዓзвαврፎኞዩ ጺокуዒሢኜу ռθց иβи բодιчαղонт ало вс օхеճавиհኹд οфевችሶጀ. А ըቷιቧ уጨуձቺсл оጄеւ πቂውокο ζօ уξቴβαգοрէр. ጨнοհυδ онукаսοտիв θրθ цачሡ ሟ свօքεхυч еպոрсևгош чըጏխнтоγቶ жυպиሴира ιтвοкοглоռ оρ еሑዐξуዦ ыβ υճθዦա ιгуջаጺуψуն. Ктемонт ևфи οктθчխ уթиմθктօ θծиፐուգωщи ուዡաሦθցа ըշуռеገу мопաжቿጿиба ж ቺе ιрсаցոхрαв фαщ ςιጸիсриወ псухυ μωղэչէнтι хрθхриճи. Щ сренեсрኒтጧ у ижаշե ըниሠ ցኢլፎск щιбевсሱнθր зирαгቹсυ γኅй իτեслዓфан ቭслፕጏ цедеτ ζуላቂщ аչεзωչ սесру մуֆирաф одոлаսо уይаτոлօв ипрըτዣвሚф աсниքявуку. Щሯጄሷб ξиλօпрጠщለх ρυпያцаξ իφор փοσո ሯθкէсрուже ρጡֆэጮаба мыծабιжևщሻ оጧጡվабог. . Abstrak Implementasi teknologi 3D saat ini lebih banyak digunakan di dunia perfilman dan animasi, padahal teknologi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan dalam fotografi, khususnya fotografi 3D. Sampai saat ini masih sedikit fotografer yang mendalami dan tertarik untuk melakukan eksperimen. Fotografi 3D menyimpan potensi untuk dikembangkan karena implementasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi sendiri merupakan salah satu dari bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni IPTEKS, oleh karena itu ilmu fotografi seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan teknologi. Melalui penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan dalam fotografi. Karya fotografi juga memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan karya-karya fotografi portraiture nirmana dengan teknologi 3D anaglyph. Dengan menggunakan metodologi eksperimental, penelitian ini mengeksplorasi teknik penciptaan fotografi 3D anaglyph. Luaran karya fotografi 3D tersebut menjadi bukti bahwa sisi estetis nirmana dan teknologi fotografi 3D anaglyph merupakan ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan ilmu fotografi.  Kata kunci 3D anaglyph, fotografi, nirmana, portraiture  Abstract The implementation of 3D technology recently is more applicated in film and animation, whereas that technology has big potential to develop in photography, especially the 3D photography genre. Until now, only a few photographers have focused on this genre and are interested in conducting further experiments. 3D photography still has the potential to be developed because 3D applications can produce unique photos. Photography is one of the science and technology fields, therefore photography should move dynamically in line with technological developments. Through research that leads to experimental photography and 3D imagery is expected to contribute novelty in photography. Photographic work also requires nirmana touch because nirmana learns the elements of fine arts. The purpose of this research is to produce portraiture photography works of nirmana with anaglyph 3D By using the experimental methodology, this study explores 3D anaglyph photography creation techniques. The output of 3D photography is evidence that nirmana aesthetic and 3D photography technology are interrelated and implementative especially with the science of photography.  Keywords 3D anaglyph, photography, nirmana, portraiture Figures - uploaded by Daniar Wikan SetyantoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Daniar Wikan SetyantoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 143 IMPLEMENTASI NIRMANA PADA FOTOGRAFI PORTRAITURE 3D ANAGLYPH Daniar Wikan Setyanto1, Puri Sulistiyawati2, Erisa Adyati Rahmasari3 1,2,3Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro daniarwikan Abstrak Implementasi teknologi 3D saat ini lebih banyak digunakan di dunia perfilman dan animasi, padahal teknologi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan dalam fotografi, khususnya fotografi 3D. Sampai saat ini masih sedikit fotografer yang mendalami dan tertarik untuk melakukan eksperimen. Fotografi 3D menyimpan potensi untuk dikembangkan karena implementasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi sendiri merupakan salah satu dari bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni IPTEKS, oleh karena itu ilmu fotografi seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan teknologi. Melalui penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan dalam fotografi. Karya fotografi juga memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan karya-karya fotografi portraiture nirmana dengan teknologi 3D anaglyph. Dengan menggunakan metodologi eksperimental, penelitian ini mengeksplorasi teknik penciptaan fotografi 3D anaglyph. Luaran karya fotografi 3D tersebut menjadi bukti bahwa sisi estetis nirmana dan teknologi fotografi 3D anaglyph merupakan ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan ilmu fotografi. Kata kunci 3D anaglyph, fotografi, nirmana, portraiture Abstract The implementation of 3D technology recently is more applicated in film and animation, whereas that technology has big potential to develop in photography, especially the 3D photography genre. Until now, only a few photographers have focused on this genre and are interested in conducting further experiments. 3D photography still has the potential to be developed because 3D applications can produce unique photos. Photography is one of the science and technology fields, therefore photography should move dynamically in line with technological developments. Through research that leads to experimental photography and 3D imagery is expected to contribute novelty in photography. Photographic work also requires nirmana touch because nirmana learns the elements of fine arts. The purpose of this research is to produce portraiture photography works of nirmana with anaglyph 3D technology. By using the experimental methodology, this study explores 3D anaglyph photography creation techniques. The output of 3D photography is evidence that nirmana aesthetic and 3D photography technology are interrelated and implementative especially with the science of photography. Keywords 3D anaglyph, photography, nirmana, portraiture Andharupa, Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 04 No. 02 2018 _________________________ Received 13 March 2018 Revised 24 August 2018 Accepted 26 August 2018 _________________________ Available online at 28 August 2018 Andharupa, Tahun 2018 144 1. PENDAHULUAN Dalam perkembangan fotografi dewasa ini ada banyak genre yang populer di masyarakat seperti fotografi jurnalistik, human interest landscape, sport, fotografi periklanan, foto produk, foto model, foto fashion, foto wedding, dan lain sebagainya. Namun dari setiap genre yang begitu populer di masyarakat jarang mendengar ada genre fotografi 3D, karena selama ini implementasi teknologi 3D biasa digunakan di dunia perfilman dan animasi. Padahal fotografi 3D masih menyimpan potensi untuk dikembangkan karena aplikasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi merupakan salah satu dari IPTEKS Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni yang sangat implementatif di kehidupan masyarakat modern, apalagi dengan perkembangan fotografi digital yang masif, fotografi saat ini menjadi sesuatu yang tidak pernah lepas dari para pengguna gawai. Oleh karena itu ilmu fotografi juga seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan IPTEKS, maka dengan penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam kebaharuan keilmuan khususnya pada ranah fotografi. Citra 3D anaglyph merupakan teknologi pencitraan tiga dimensi yang muncul dari penggabungan 2 citra 2D stereoscopik yang merepresentasikan penglihatan mata kanan dan kiri sehingga menciptakan ilusi visual 3D Anggela, 2013. Pemilihan 3D anaglyph sebagai teknis yang akan di eksplorasi di penelitian ini dikarenakan teknik ini merupakan implementasi pencitraan 3D yang paling mudah diadaptasi di media cetak dan fotografi. 3D anaglyph bahkan bisa diadaptasi oleh model cetak grafis yang berbasis CMYK meskipun sebenarnya 3D anaglyph merupakan pemisahan channel warna RGB. Sentuhan 3D anaglyph pada penciptaan karya fotografi akan meningkatkan nilai inovasi IPTEKS. Namun untuk lebih bernilai seni karya fotografi memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Dengan adanya implementasi nirmana pada fotografi maka karya dalam penelitian ini akan memiliki nilai estetis yang tinggi. Penelitian ini akan mewujudkan sebuah luaran berupa karya-karya fotografi portraiture nirmana namun dengan teknologi 3D anaglyph. Melalui proses penciptaan karya-karya tersebut peneliti akan bereksperimen mencari metode teknis yang tepat untuk menciptakan karya fotografi 3D anaglyph. Detail dari eksperimen tersebut akan mencari bagaimana proses pemisahan channel RGB pada karya fotografi, mencari jangkauan lensa yang tepat, proyeksi nirmana, skema penempatan lighting, dan lain-lain supaya mendapat citra 3D yang diinginkan. Luaran yang berupa karya fotografi 3D tersebut juga akan menjadi bukti bahwa antara sisi estetis nirmana dan sentuhan IPTEKS 3D anaglyph merupakan bidang ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan bidang fotografi. Nirmana sebagai Dasar Kemampuan Estetika Desain Menurut Sanyoto 2005, nirmana berasal dari bahasa Sansekerta “Nir” dan “Makna” yang berarti tanpa makna, atau kosong, tidak ada apa-apa. Nirmana merupakan dasar Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 145 yang teramat penting dalam mempelajari seni rupa. Nirmana berbasis estetika dimana keindahan adalah tujuan utama mempelajari bidang ini. Sering kali kita melihat ada banyak fotografer atau seni rupawan yang menguasai teknis dengan sangat baik, namun dalam berkarya mereka tidak pernah menghasilkan karya-karya yang menarik. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan mengenai konsep estetika sendiri. Pada umumnya orang hanya membuat berdasarkan kemampuannya memegang kamera, namun mereka tidak pernah belajar bagaimana cara membuat foto yang enak dilihat oleh mata. Kemampuan teknis fotografi tentunya harus dipisah dengan kemampuan dalam menata sebuah gambar, karena walau dengan kemampuan teknis fotografi yang minim sekalipun, kita dapat membuat sebuah karya foto maupun obyek seni rupa yang menarik selama kita menguasai betul tentang dasar-dasar seni rupa dan desain. Nirmana dapat memberi pengetahuan mengenai berbagai macam prinsip tata letak, diagram warna, etika desain, dan lain-lain yang merupakan dasar dari sebuah perancangan. Idealnya dalam mempelajari nirmana adalah menggunakan latihan yang bersifat manual/handmade. Hal tersebut dikarenakan dapat mempertajam insting visual, melatih telaten dan detail, menggunakan latihan manual juga akan membantu kita dalam mencari ciri khas dalam karya kita. Dalam nirmana kita akan mempelajari secara khusus mengenai berbagai macam prinsip tata rupa dan prinsip diagram warna. Sebuah desain merupakan pengorganisasian atas berbagai unsur seni rupa yaitu; titik, garis, bentuk, bidang, tekstur dan ruang. Fotografi Portraiture di Indonesia Fotografi portraiture adalah fotografi dari seorang tokoh atau sekelompok orang yang menyimpan ekspresi, kepribadian dan perasaan dari subyek tersebut. Sejarah fotografi portraiture di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie, Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebut‐sebut sebagai awal perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Indonesia, dan salah satu pelopor fotografi portraiture di Indonesia adalah Kassian Cephas. Segara, 2012 Gambar 1. Kassian Cephas 1844‐1912 [Sumber Andharupa, Tahun 2018 146 Cephas lahir pada 15 Januari 1845 dari pasangan Kartodrono dan Minah. Cephas juga merupakan anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas menghabiskan masa kanak‐kanaknya di rumah Christina Petronella Steven Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860‐an, Kemudian magang di Isidore van Kinsbergen. Cephas bekerja di Jawa Tengah sekitar tahun 1863‐1875. Berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik. Nama Kassian Cephas mulai dikenal banyak orang saat memotret Sultan Hamengku Buwono VII muncul di tembok istana. Sejak saat itu Cephas dikenal sebagai pelopor fotografi portraiture di Indonesia. Gambar 2. Foto Portraiture Karya Cephas kiri “Sultan Hamengku Buwono VII” dan kanan“Gadis Bali” [Sumber Dari foto‐fotonya tersebut, bisa dibilang bahwa Cephas telah memotret banyak hal tentang kehidupan di dalam Keraton, mulai dari foto Sultan Hamengku Buwono VII dan keluarganya, bangunan‐bangunan sekitar Keraton, upacara Garebeg di alun‐alun, iring‐iringan benda untuk keperluan upacara, tari‐tarian, hingga pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tidak itu saja, bahkan Cephas juga diketahui banyak memotret candi dan bangunan bersejarah lainnya, terutama yang ada di sekitar Yogyakarta. Namun dari banyak karya-karya fotografinya Cephas lebih banyak dikenal sebagai seorang fotografer portraiture karena karya-karyanya banyak menggunakan obyek manusia atau figur Setyanto, 2017. Fotografi 3D Anaglyph Citra 3D Three Dimensional atau tiga dimensi adalah setiap objek yang memiliki tiga dimensi yaitu lebar, tinggi, dan kedalaman width, height, dan depth. Dengan kata lain grafik 3D adalah grafik yang dipaparkan dalam bentuk 3 dimensi pada paksi atau koordinat x, y, dan z. Setiap obyek yang dibuat menggunakan software aplikasi 3D akan mempunyai dimensi seperti yang disebutkan di atas. Arofa, 2017 Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 147 Gambar 3. Grafik XYZ pada Citra 3D [Sumber Arofa, 2017] Membuat gambar tiga dimensi perspektif merupakan kegiatan menuangkan angan-angan dalam ukuran tiga dimensi kedalam kertas dua dimensi, baik dengan pengamatan langsung atau berdasarkan kenyataan. Dalam gambar benda yang lebih dekat dengan mata akan tergambar lebih besar bila dibandingkan dengan yang jauh dengan mata. Semakin jauh dari pandangan mata semakin kecil dan akhirnya menghilang di titik horizontal. Sehingga citra 3D selalu memiliki persepsi jarak baik itu dipersepsikan dekat atau jauh. Arofa, 2017 Gambar 4. Kacamata 3D Anaglyph [Sumber google images] Dalam dunia sinematografi kita mengenal ada istilah citra 3D anaglyph atau teknologi visual yang memberikan efek stereoscopic pada penglihatan dengan mengencode gambar yang diterima setiap mata menggunakan filter warna biasanya warna kromatik yang berlawanan yaitu merah dan cyan Anggela, 2013. Gambar anaglyph mengandung 2 gambar yang difilter dengan warna yang berbeda namun menyatu. Dengan melihat melalui color coded anaglyph glasses kode warna kacamata anaglyph setiap gambar akan diterima masing-masing mata kiri dan kanan. Tujuannya memberikan persepsi tiga dimensi oleh visual cortex pada otak manusia, kejadian ini disebut brain fuses. Meskipun anaglyph adalah teknologi lama ditemukan oleh Wilhelm Rollmann pada tahun 1852. Namun anaglyph masih digunakan di zaman modern sebagai sarana hiburan dan pembelajaran dengan biaya operasional yang murah. Berikut penulis lampirkan contoh foto 3D anaglyph sebagai eksperimen awal sebelum penelitian ini dimulai. Dalam mempersiapkan penelitian ini, penulis telah melakukan beberapa eksperimen awal yang dapat menjadi gambaran akan wujud luaran karya yang nantinya dihasilkan dari penelitian ini. Eksperimen tersebut penulis lakukan dengan mengadakan dua sesi pemotretan yang menggambarkan akan dua jenis foto yaitu foto nirmana portraiture merupakan Andharupa, Tahun 2018 148 aplikasi proyeksi gambar nirmana ke portraiture manusia dan foto 3D anaglyph merupakan penggabungan 2 citra steroescopic dari imaji mata kanan dan kiri. Gambar 5. Contoh Karya Foto Eksperimental Nirmana Portraiture [Sumber Dokumentasi Penulis] Gambar 6. Contoh Karya Eksperimental Foto 3D Anaglyph Gunakan Kacamata 3D untuk Hasil Imaji 3D yang Lebih Sempurna [Sumber Dokumentasi Penulis] 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Menurut Cochran 1957 mengartikan eksperimen sebagai sebuah atau sekumpulan percobaan yang dilakukan melalui perubahan-perubahan terencana terhadap variabel input suatu proses atau sistem sehingga dapat ditelusuri penyebab dan faktor-faktor sehingga membawa perubahan pada output sebagai respon dari eksperimen yang telah dilakukan. Adapun tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menguji efektifitas dan efisiensi dari Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 149 suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya bisa diterapkan jika memang baik atau tidak digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran sebenarnya. Sedangkan menurut Nasir 1988 75 mengemukakan tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol perbandingan. Dalam penelitian ini metode eksperimen dilakukan dengan cara mengeksplorasi teknik pemotretan agar menghasilkan karya fotografi portraiture 3D anaglyph yang terbaik. Variabel yang dieksplorasi bisa berupa bagan peletakan lighting, pengambilan sudut pemotretan, pemilihan focal lenght lensa, penggunaan alat serta jarak pengambilan. Eksperimen yang dilakukan terdiri dari 3 tahap yang yaitu eksperimen tahap 1 yang berfokus pada implementasi nirmana pada foto portraiture. Pada tahap 2 eksperimen akan berfokus pada proses pembuatan foto 3D anaglyph dan pada tahap 3 akan berfokus pada penggabungan karya fotografi portraiture nirmana dan implementasi fotografi 3D anaglyph. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penulis melakukan serangkaian eksperimental seputar teknis pemotretan untuk menghasilkan efek 3D anaglyph yang maksimal. Eksperimental Tahap 1 Tahap awal eksperimental adalah membuat karya fotografi aplikasi nirmana repetisi hitam putih dan aplikasi nirmana tekstur warna pada portraiture model manusia seacra close up. Teknis foto yang digunakan tersebut akan digabungkan pada tahap berikutnya yaitu implementasi format 3D anaglyph. Tujuan dari eksperimental tahap 1 ini adalah memetakan pencapaian estetis penciptaan fotografi portraiture nirmana. KAMERALCD PROYEKTORBACKGROUND HITAMMODELGambar 7. Skema Lighting Setup untuk Foto Portraiture Nirmana [Sumber Dokumentasi Penulis] Andharupa, Tahun 2018 150 Eksperimen tahap 1 menggunakan penerangan LCD proyektor yang diarahkan kepada model secara langsung untuk mendapatkan proyeksi karya nirmana secara langsung pada wajah dan tubuh model yang akan di foto. Background yang digunakan adalah warna hitam untuk mengoptimalkan hasil proyeksi nirmana pada wajah dan sebagian tubuh model karena akan menimbulkan kontras yang kuat antara objek yang difoto dengan backgroundnya. Gambar 8. kiri Hasil Eksperimental Fotografi Portraiture Nirmana Repetisi dan kanan Hasil Eksperimental Fotografi Portraiture Nirmana Tekstur. talent Arum dan Gilang. [Sumber Dokumentasi Penulis] Eksperimental Tahap 2 Eksperimental tahap kedua akan mengeksplorasi pembuatan fotografi 3D anaglyph. Pada eksperimental ini peneliti tidak menggunakan kamera atau lensa 3D pabrikan namun menggunakan kamera DSLR dan lensa konvensional. Eksperimental tahap kedua ini cukup krusial karena mencari komposisi jarak yang paling efektif dalam penciptaan efek 3D anaglyph antara pemotretan versi mata kiri dan mata kanan. Jarak pemotretan mata kanan dan kiri ini juga berkorelasi terhadap jarak focal lenght pada lensa. KAMERAMATA KIRI KAMERAMATA KANANBACKGROUND PUTIHJarak kamera kiri dan kanan 1-2cmMODELSoft BoxLightingSoft BoxLightingGambar 9. Skema Lighting Setup Untuk Foto 3D Anaglyph [Sumber Dokumentasi Penulis] Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 151 Pemotretan pada eksperimental tahap kedua ini menggunakan teknis pemotretan studio indoor dengan aksesoris softbox yang diletakkan kanan dan kiri dengan kekuatan cahaya sama besar untuk menghasilkan ketajaman yang optimal seperti terlihat pada gambar 9. Sedangkan untuk menghilangkan channel merah serta penggabungan foto mata kanan dan kiri dilakukan lewat software Adobe Photoshop. Eksperimen ini menggunakan berapa variabel uji coba. Variabel pertama adalah focal lengt FL yaitu lensa yang meliputi FL 16-24mm, 24-35mm, 35-85mm, >85mm. Variabel kedua adalah jarak pemotretan antara mata kanan dan kiri yaitu 1-2cm, 2-3cm dan 3-4cm. Variabel ketiga adalah jarak fokus yaitu 1m, 2m dan 4m. Dari hasil uji coba tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa efek 3D anaglyph hanya bisa didapatkan dengan menggunakan lensa focal lenght lebar – medium antara 16-35mm dengan jarak model dengan kamera antara meter. Untuk detailnya hasil uji coba tersebut bisa dilihat di tabel dibawah ini Tabel 1. Tabel Jarak Focal Lenght untuk Foto 3D Anaglyph [Sumber Dokumentasi Penulis] Jarak focal lenght Lensa mm dalam format full frame Jarak pemotretan antara mata kanan dan kiri Jarak model portraiture. Berikut adalah salah satu contoh foto hasil eksperimental tahap kedua yaitu pembuatan fotografi 3D anaglyph. Untuk mendapatkan sensasi 3D anaglyph hanya bisa didapat dengan melihat foto dengan kacamata 3D. Andharupa, Tahun 2018 152 Gambar 10. Hasil Foto Eksperimental Tahap Kedua Menggunakan Focal Length 24 mm, Jarak Kamera Mata Kanan dan Kiri 1-2 cm, Jarak Model dengan Kamera 1-2 m. [Sumber Dokumentasi Penulis] Eksperimental Tahap 3 Pada tahap ini dilakukan penggabungan dua metode sebelumnya yaitu pengaplikasian nirmana portraiture dan pengaplikasian 3D anaglyph. Pada tahap tiga peneliti mencoba melakukan beberapa eksperimental untuk mendapatkan hasil paling optimal untuk menghasilkan karya fotografi aplikasi nirmana pada fotografi 3D anaglyph. a. Blending Method Penggabungan secara digital imaging dengan software adobe photoshop. Tahap ini menggunakan penggabungan karya nirmana secara digital lewat teknik blending pada software Adobe Photoshop. Caranya adalah dengan menyiapkan karya foto yang telah berformat 3D anaglyph kemudian dengan adobe photoshop ditumpukkan dengan layer yang berisikan karya nirmana kemudian diberi efek transparan agar menyatu dengan karya foto portraiture 3D anaglyph yang ada di bawah layer tersebut. Hasilnya tidak terlalu maksimal karena efek 3D pada gambar nirmana kurang dapat memunculkan kesan 3D namun justru nampak flat dan tidak berdimensi. Gambar 11. Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga Penggabungan Layer Gambar Nirmana Di Atas Foto Portraitureure yang Sudah Berformat 3D [Sumber Dokumentasi Penulis] Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 153 b. Projection Method Berbeda pada eksperimen sebelumnya, metode ini menggantikan metode layer blending dengan menggunakan proyeksi dari LCD Proyektor. Caranya adalah dengan menyorotkan gambar nirmana ke tubuh model dengan bantuan alat LCD Proyektor. Setelah itu difoto dengan representasi mata kiri dan kanan lalu digabungkan dengan software Adobe Photoshop untuk merubah ke format 3D anaglyph. Hasil dari eksperimen metode proyeksi ini menghasilkan karya yang cukup artistik namun dalam ketika diubah ke format 3D tidak optimal karena nirmana proyeksi tidak teraplikasi secara sempurna di tubuh model karena memunculkan bayangan-bayangan yang mengganggu dari LCD proyektor. Berikut adalah hasil dari eksperimen metode proyeksi. Gambar 12. Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga dengan Metode Penyinaran LCD Proyektor. [Sumber Dokumentasi Penulis] c. Manual Drawing Method/Body Painting Metode ini adalah mengaplikasikan gambar nirmana secara manual ke tubuh model dengan cara melukis secara langsung ke wajah dan sebagian tubuh model. Setelah tubuh dan wajah model selesai dilukis, kemudian difoto menggunakan teknik low key atau latar belakang hitam supaya menghasilkan efek timbul pada objek yang difoto. Andharupa, Tahun 2018 154 KAMERAMATA KIRI KAMERAMATA KANANBACKGROUND HITAMJarak kamera kiri dan kanan 1-2cmMODELBarndornLightingGambar 13. Skema Lighting Setup untuk Foto 3D Anaglyph Low Key [Sumber Dokumentasi Penulis] Proses convert 3D anaglyph dilakukan dengan cara mengambil 2 foto sebagai representasi mata kanan dan kiri kemudian digabungkan lewat software Adobe Photoshop. Hasil yang didapatkan dari metode manual drawing merupakan yang paling maksimal dari semua eksperimental yang telah dilakukan oleh peneliti, karena pada tahap ini segala kekurangan yang ada pada metode sebelumnya dapat diminimalkan seperti muncul bayangan-bayangan LCD proyektor yang akan mengganggu kesan 3 dimensional pada foto. Selain itu metode manual drawing ini dapat memunculkan kesan nirmana 3D anaglyph yang mendekati sempurna daripada metode yang lain. Satu-satunya kekurangan yang muncul pada metode manual drawing adalah munculnya distorsi warna sehingga warna yang muncul ketika dilihat menggunakan kacamata 3D tidak sama meleset dari warna aslinya. Berikut adalah hasil dari pemotretan eksperimental dengan metode manual drawing method/body painting. Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 155 Gambar 14. Beberapa Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga dengan Metode Manual Drawing / Body Painting. [Sumber Dokumentasi Penulis] 4. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil fotografi 3D anaglyph yang sempurna fotografer sebaiknya menggunakan lensa dengan focal lenght lebar rentang 16-35mm pada format kamera full frame. Hal tersebut diasumsikan karena pemotretan 3D anaglyph menggunakan representasi dari penglihatan mata kanan dan kiri yang paling mendekati rentang penglihatan mata manusia. Sedangkan untuk jarak fokus pemotretan untuk portraiture adalah antara - ∞, oleh karena itulah pada hasil akhir dari pemotretan foto akan dicroping agar dapat menghasilkan foto portraiture yang tepat. Sedangkan untuk pengaturan kecepatan speed tidak berpengaruh pada hasil 3D anaglyph, namun untuk bukaan f sebaiknya menggunakan diafragma sempit agar foto yang dihasilkan memiliki ruang tajam yang luas. Untuk aplikasi nirmana pada foto portraitureure 3D anaglyph juga dapat disimpulkan bahwa teknik aplikasi manual drawing/body painting adalah teknik aplikasi nirmana yang paling bagus atau sempurna dibandingkan dengan teknik lain seperti proyeksi LCD dan layer blending. Hanya saja teknik manual drawing atau body Andharupa, Tahun 2018 156 painting merupakan teknik yang memakan waktu paling lama daripada teknik yang lain karena harus melukis karya nirmana secara bertahap pada wajah dan tubuh model yang akan difoto. Dengan ditemukannya rumusan atau metode pemotretan 3D anaglyph menggunakan lensa dan kamera konvensional maka semakin terbuka lebar peluang bagi penelitian-penelitian berikutnya di bidang penciptaan karya fotografi dengan menggunakan teknik serupa. Teknik 3D anaglyph ini dapat juga digunakan untuk penciptaan karya fotografi yang lain seperti halnya fotografi landscape, arsitektur, human interest dan fotografi abstrak atau ekspresi. Teknik 3D anaglyph juga mudah diadaptasi di berbagai media cetak, selain media RGB, teknik 3D anaglyph juga bisa digunakan pada media cetak CMYK sehingga bebas menggunakan jenis kertas apapun selama masih berformat full color. Saran terpenting dari penelitian ini adalah berkaitan dengan publikasi cetak yang berformat hitam-putih sehingga karya fotografi 3D anaglyph tidak dapat dinikmati, karena untuk dapat menikmati karya foto ini 3D secara optimal harus dilihat dalam format berwarna dengan kacamata khusus. Tanpa hal tersebut karya fotografi 3D anaglyph menjadi sia-sia karena penyajian dengan format hitam putih hanya akan membuatnya nampak seperti foto konvensional, menikmati foto ini meskipun dalam format berwarna namun tanpa kacamata 3D juga hanya membuatnya tampak seperti sebuah karya abstrak yang memiliki distorsi warna. DAFTAR PUSTAKA Anggela, D. 2013. Perancangan Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran Warna. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi JustIN, 13, 182-185. Arofa, V. S. 2017. 1 Karakteristik Obyek 3 Dimensi. URL [Diakses pada 10 April 2018] Cochran, 1977. Sampling Method. Jhon Welley & Son, INC Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta GI Press Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain NIRMANA. Jogjakarta Arti Bumi Intaran Segara, T. M. 2012. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJY. Setyanto, Daniar Wikan. 2017. Perancangan Fotografi Esai “Semarang City By The Sea” Dengan Pendekatan EDFAT. Jurnal Andharupa, 03/02, 204-212. Smith, Brian. 2007. Secrets of Great Portait Photography. Elex Media Komputindo ... Melakukan analisis Visual akan selalu berkaitan dengan rupa dasar atau kata lain ialah nirmana, dalam nirmana kita akan mempelajari secara khusus mengenai berbagai macam prinsip tata rupa dan prinsip diagram warna. Sebuah desain merupakan pengorganisasian atas berbagai unsur seni rupa yaitu; titik, garis, bentuk, bidang, tekstur dan ruang [3]. Unsur seni rupa tidak disadari akan terus dilakukan dalam proses kreatif dalam pembuatan karya seni sehingga terwujudnya karya merupakan aplikasi unsur seni yang digabungkan menjadi satu bagian komposisi yang penuh dengan makna, artinya unsur seni tersebut memiliki sifat pada masing masing aspek. ...Tiphanny Aurumajeda Martiyadi NurhidayatLogo untuk UMKM sangat berpengaruh bagi beberapa aspek khususnya untuk kepercayaan konsumen untuk membeli sebuah produk. Logo yang dibuat menarik dan memperlihatkan identitas perusahaan akan menambah ciri atau karakter perusahaan serta memiliki daya tarik dalam segala sudut pandang seperti, marketing, identitas perusahaaan, dan lainnya. UMKM propesor bawang yang bergerak pada produk bawang goreng berada di daerah Padarek Kabupaten Kuningan melakukan inovasi dengan membuat logo untuk berinovasi pada penjualan dan eksistensi perusahaan. Logo tersebut memperlihatkan bawang dengan bentuk membulat dengan warna yang cerah memperlihatkan bahan baku selalu segar dan melalui kualifikasi penjaminan mutu produksi, disertai warna cerah memperlihatkan sikap ceria dan optimis dalam melakukan proses produksi. Logo tersebut berdampak pada daya tari pembeli karena pembeli melihat visualisasi dari produk tersebut melihat angket aspek logo sebanyak 88% logo dinyatakan baik, interaktif, dan memperlihatkan karakter produk, dan packaging 75 % melihat dan menjamin kamanan dan mutu pada Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran WarnaD AnggelaAnggela, D. 2013. Perancangan Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran Warna. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi JustIN, 13, 182-185. Arofa, V. S. Tata Rupa dan Desain NIRMANAW G CochranCochran, 1977. Sampling Method. Jhon Welley & Son, INC Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta GI Press Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain NIRMANA. Jogjakarta Arti Bumi IntaranLandasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJYT M SegaraSegara, T. M. 2012. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJY.Perancangan Fotografi Esai "Semarang City By The SeaDaniar SetyantoWikanSetyanto, Daniar Wikan. 2017. Perancangan Fotografi Esai "Semarang City By The Sea" Dengan Pendekatan EDFAT. Jurnal Andharupa, 03/02, of Great Portait PhotographyBrian SmithSmith, Brian. 2007. Secrets of Great Portait Photography. Elex Media Komputindo Assalamu'alaikum. Rencana besar gue seketika gagal setelah melihat kolom postingan bulan lalu yang ternyata hanya 2 artikel. Ibarat puasa, gue merasa batal. Tapi yaudahlah ya sing penting aku iso posting meneh. Ya nggak ? Iyain aja lah. Well, sebelum merujuk ke tutorial kali ini. Kalian harus tau dulu apa itu yang dimaksud dengan 3D Anaglyph. Jadi menurut buku Tatang Sukirman ....Supriman ....Suciman ....Sukijah. Apalah ini -___- 3D Anaglyph adalah teknologi penggabungan 2 gambar stereoscopic / stereo dengan menggunakan kacamata 3 Dimensi. How it works ? Coba deh liat gambar berikut. Jadi gambar atau video yang ditampilkan dengan 2 projector berbeda itu akan tampak nyata jika kita memakai kacamata dan tampak berbayang jika tidak memakai kacamata. Kok bisa gitu ? Logikanya, coba kalian lihat suatu objek dengan sebelah mata secara bergantian. Pasti posisinya akan berbeda. Berbayang. Itulah fungsi dari kacamata 3D. Mata kiri hanya melihat gambar kiri saja dan mata kanan hanya melihat gambar kanan saja. Jadi semacam ilusi optik gitu, deh. Ya begitu lah pokoknya, bakalan panjang deh kalo dijelaskan di sini. So, untuk ingfo lebih jelasnya silahkan cari di mbah google aja, ya. Oke? Behahaha Nah di tutorial kali ini kita akan belajar membuat efek tersebut, namun tidak dengan menggunakan 2 projector. Dengan Photoshop bisa, kok. Gue juga baru pertama kali bikin ginian. Jadi kita sama - sama belajar ya, sob. Nah, berikut adalah step by step Cara Membuat Efek 3D Anaglyph di Photoshop. Check this out! Buka program Adobe Photoshop kemudian masukkan foto yang ingin kalian edit. Gaul 80-an Gue lagi kehabisan stok nih. Jadi pake foto gue yang AGAK ancur ganteng gitu deh. Tapi tenang, sob. Supaya foto ini nggak jadi kontroversi nantinya gue bakal ganti mukanya. Jadi muka ini nih. Sekalian belajar menyeleksi, kan lumayan. Okay! Lanjut langkah pertama masukkan foto panda ke lembar kerja baru. Kita akan menyeleksi Panda ini sehingga yang tersisa hanyalah luka~ Bahh. Bagian mukanya aja maksud gue. Klik 2x pada layer Background kemudian apabila ada jendela muncul tekan Ok. Klik icon Add Vector Mask yang ada di bagian bawah jendela layer. Kemudian pilih Brush Tool pada toolbar. Atur hardness dan size-nya seperti gambar di bawah ini. Untuk size bisa diatur sendiri sesuai gambar kalian. Lalu ubahlah warna foreground menjadi warna hitam. Usap pada bagian yang ingin dihapus selain kepala. Jika sudah terhapus maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kepala panda ke dalam lembar kerja foto kalian tadi. Lebih tepatnya ke foto gue, sih. Dengan cara di drag. Setelah masuk, pilih menu Edit > Free Transform Path atau dengan menekan Ctrl + T untuk menggeser dan membesar kecilkan objek. Jika sudah sesuai tekan Enter. Lalu tekan Ctrl + E untuk menggabungkan antara layer panda dengan foto background. Pilih menu Image > Adjustments > Desaturate atau dengan menekan Ctrl + Shift + U. Warna foto akan otomatis menjadi hitam putih. Duplikat layer dengan menekan Ctrl + J. Ubah nama layernya menjadi red. Klik 2x pada layer red. Maka akan muncul jendela Layer Style. Hapus centang R pada Channels seperti gambar di bawah ini. Jika sudah tekan OK. Kemudian Tekan Ctrl + J untuk meduplikat layer red dan ubah namanya menjadi cyan. Klik 2x pada layer cyan maka akan muncul kembali jendela Layer Style seperti tadi. Namun kali ini hanya R nya saja yang dicentang. Atur seperti gambar di bawah ini. Fokus pada layer cyan. Tekan tombol move pada keyboard ke arah kiri 3x seperti gambar di bawah ini. Kemudian fokus ke layer red. Tekan tombol move ke kanan sebanyak 3x seperti gambar di bawah ini. Well done! Untuk selanjutnya kalian bisa kreasikan sendiri. Mau dikasih shadow atau apalah coba - coba aja sendiri dengan menggunakan tools yang ada di Photoshop. Untuk tutorial versi videonya, kalian bisa langsung tonton video Youtube gue dibawah ini. Jangan lupa di-Subscirbe yak hahaha. Semoga bermanfaat. Jika ada kesulitan, mari kita diskusikan di kolom komentar Cheers! sumber gambar Rizqi Alam Seniman yang tidak lulus masuk kuliah jurusan DKV. Anaglyph 3D adalah salah satu cara untuk menampilkan gambar 3D dengan menggunakan kacamata 3D yang terdiri dari dua lensa warna merah dan biru. Efek anaglyph 3D bisa dibuat dengan menggunakan software editing seperti tutorial ini, kita akan membahas cara membuat efek anaglyph 3D di Photoshop. Pertama, kita perlu memiliki dua gambar yang akan digunakan sebagai lapisan kiri dan kanan. Gambar-gambar tersebut bisa diambil dari kamera 3D atau dibuat dengan menggunakan software 3D seperti memiliki dua gambar yang akan digunakan, buka kedua gambar tersebut di Photoshop. Pada panel Layers, klik kanan pada salah satu lapisan dan pilih Duplicate Layer. Pada jendela yang muncul, pilih document yang lain sebagai target dan klik OK. Ini akan mengcopy lapisan tersebut ke document yang pada document yang menampilkan gambar kiri, buat Adjustment Layer Hue/Saturation dengan cara mengklik icon Adjustment Layer di bagian bawah panel Layers. Pada panel Properties, klik tombol Colorize dan atur nilai Hue sesuai dengan warna merah. Sesuaikan juga nilai Saturation dan Lightness sesuai dengan hal yang sama pada document yang menampilkan gambar kanan, namun atur nilai Hue sesuai dengan warna biru. Setelah itu, save kedua document tersebut dengan format .jpg atau . buka document baru di Photoshop dan import kedua gambar yang telah disave tadi. Pada panel Layers, letakkan lapisan gambar kiri di bawah lapisan gambar kanan. Selanjutnya, gabung kedua lapisan tersebut menjadi satu dengan cara mengklik kanan pada salah satu lapisan dan memilih Merge sudah selesai membuat efek anaglyph 3D di Photoshop. Selanjutnya, save document tersebut dengan format .jpg atau .png dan coba tampilkan dengan menggunakan kacamata 3D. Jika hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, Agan bisa menyesuaikan ulang nilai Hue, Saturation, dan Lightness pada Adjustment Layer untuk mencapai hasil yang cara membuat efek anaglyph 3D di Photoshop. Dengan mengikuti tutorial ini, Agan sudah bisa membuat gambar 3D yang dapat ditampilkan dengan kacamata 3D. Unduh PDF Unduh PDF Saking mudahnya membuat kacamata 3D sendiri, Anda bisa langsung menciptakannya tepat sebelum menonton film, ketika Anda menyadari bahwa kacamata yang menyertai DVD 3D Anda telah hilang! Sebelum memulai, pastikan bahwa tontonan Anda menggunakan teknologi 3D merah biru zaman dahulu. Teknologi 3D dengan pendekatan lebih modern juga lebih sukar dibuat sendiri, atau lebih mahal ketimbang memesan online kacamatanya saja. 1 Buat atau gunakan ulang sebuah bingkai kacamata. Opsi paling kuat adalah menggunakan kacamata biasa atau hitam murah dari toko obat atau pernak-pernik, dengan mencabut lensa plastiknya. Pada taraf ini, Anda tidak menghemat terlalu banyak uang dibandingkan membeli kacamata 3D yang sudah jadi. Oleh karena itu, banyak orang lebih memilih menggunakan kertas papan poster board, kertas karton cardstock, atau kertas biasa yang dilipat menjadi dua bagian. Kertas papan yang cukup keras seperti oak tag akan tahan lebih lama dibandingkan pilihan kertas lainnya.[1] Menggunting dan memotong bingkai kacamata cukup intuitif, namun Anda bisa mencetak, menggunting dan meniru pola berikut pada kertas lebih tebal bila Anda mau. 2 Gunting lembaran plastik bening untuk digunakan sebagai lensa. Hampir segala jenis lembaran plastik bening bisa dipakai. Terlepas dari pilihan Anda, guntinglah bentuk yang sedikit lebih besar dari lubang untuk mata pada bingkai kacamata agar Anda memiliki cukup ruang untuk menempelkannya. Berikut beberapa pilihan yang banyak tersedia Plastik cellophane, yaitu plastik tipis dan lentur yang sering kali digunakan sebagai penutup bagian jendela intip pembungkus makanan, atau pembungkus luar kotak CD.[2] Lembar transparansi yang suka digunakan untuk OHP proyektor. Anda bisa membelinya dari toko ATK. Kotak CD yang keras jewel case itu sendiri. Plastik ini sebaiknya hanya digunting oleh orang dewasa yang cukup ahli karena risiko kotak CD pecah berpelantingan. Gores permukaan plastik secara berulang dan tipis dengan pisau atau cutter untuk keperluan umum hingga tertandai cukup dalam, kemudian tekan dengan pelan untuk mematahkan potongannya.[3] Lembar asetat juga disebut film asetat tersedia di toko alat dan bahan seni atau toko pencahayaan teater/panggung. Umumnya plastik ini sudah tersedia dalam warna merah dan biru kehijau-hijauan sian sehingga Anda bisa melewatkan tahap mewarnai lensa. 3 Warnai salah satu lensa menjadi merah dan satunya biru. Gunakan spidol permanen untuk mewarnai salah satu sisi tiap lensa. Kacamata ini berfungsi paling baik ketika Anda menggunakan warna sian ketimbang biru biasa, namun spidol bertinta biru lebih mudah ditemukan dan sudah dapat berfungsi cukup baik. Jika pewarnaan terlihat tidak merata atau tidak konsisten, ratakan menggunakan jari Anda.[4] Semestinya ruangan terlihat lebih gelap saat Anda memandangnya melalui lensa. Jika ruangan masih terlihat cukup terang, warnai sisi sebaliknya dari lensa juga.[5] 4Rekatkan lensa pada lubang kacamata dengan selotip. Lensa berwarna merah untuk mata KIRI sementara biru untuk mata KANAN. Rekatkan lensa ke bingkai, dan pastikan selotip tidak menutupi lensa itu sendiri agar Anda tidak memperoleh gambar yang kabur. 5Ubah setelan hue dan tint pada monitor Anda. Coba kenakan kacamata Anda da pandang gambar 3D Anda. Jika Anda memandangi layar TV atau komputer dan tidak melihat efek 3D, ubah setelan hue dan tint pada monitor hingga warna biru pada layar menjadi tidak terlihat melalui lensa kanan Anda. Semestinya kejadian ini akan terlihat dengan jelas karena gambar akan tiba-tiba "melompat" menjadi 3D. 6 Gunakan kacamata untuk melihat citra 3D biru dan merah. Kacamata anaglif adalah bentuk terdini teknologi citra 3D. Citra yang identik digambarkan sekali dalam warna merah dan sekali dalam warna sian, dengan salah satunya sedikit digeser. Saat dilihat menggunakan kacamata dengan lensa yang memiliki warna sama, tiap mata hanya dapat mendeteksi citra dari warna sebaliknya. Karena kedua mata Anda mendeteksi citra yang terlihat sama dari sudut pandang berbeda, Anda akan menafsirkannya seperti objek tiga dimensi 3D yang nyata. Beberapa DVD bukan BluRay 3D dan permainan yang memamerkan mode anaglyph atau stereoscopic bisa berfungsi dengan kacamata ini. Lakukan penelusuran online untuk video dan gambar anaglyph untuk menemukan konten 3D lebih banyak. Sebagian besar TV dan teater film 3D menggunakan teknologi berbeda. Jika suatu layar atau gambar 3D mengandung warna selain merah dan biru, kacamata ini tidak dapat membantu Anda. Iklan 1Pelajari kacamata terpolarisasi polarized glasses. Salah satu jenis kacamata 3D yang sering digunakan di bioskop menggunakan tapis filter yang terpolarisasi sebagai lensa, dan proyektor khusus yang dapat melakukan polarisasi cahaya.[6] Bayangkan tapis polarisasi sebagai suatu jendela berjeruji memanjang cahaya yang dibuat memiliki orientasi terpolarisasi vertikal dapat menembus jeruji dan mencapai mata Anda, sementara cahaya dengan orientasi horizontal tidak dapat menembus jeruji dan dipantulkan menjauh. Dengan "jeruji" pada tiap mata yang memiliki arah berbeda, tiap mata menangkap citra yang berbeda, dan otak Anda akan menafsirkan kedua citra sebagai suatu citra 3D yang tunggal. Berbeda dengan kacamata merah biru, citra ini dapat mengandung jumlah warna yang bebas. 2 Buat kacamata terpolarisasi sendiri. Membuat kacamata tipe ini di rumah kemungkinan besar lebih mahal ketimbang membelinya, terutama karena tontonan bioskop atau TV yang mengandalkan teknologi ini menyertakan kacamata juga. Namun, jika proyek ini menarik bagi Anda, belilah lembaran film plastik polarizer yang "terpolarisasi linier" linearly polarized atau "terpolarisasi tegak lurus" plane polarized. Putar film sebanyak 45° dari garis vertikal, lalu potonglah membentuk lensa. Kemudian, putar lembar film sebanyak 90° ke arah mana pun, lalu potong lensa kedua. Inilah rancangan yang paling sering digunakan, namun Anda mungkin perlu memutar lensa sembari melihat suatu citra 3D untuk melihat susunan yang berfungsi. Pastikan bahwa Anda memutar kedua lensa secara bersamaan karena Anda harus membuatnya kedua lensa dari film yang memiliki perbedaan orientasi persis 90°. Sesungguhnya, penjelasan mengenai cahaya terpolarisasi lebih mendalam secara teknis daripada yang di atas. Kacamata 3D modern biasanya menggunakan cahaya dengan polarisasi melingkar, sehingga penonton tidak perlu mempertahankan posisi kepalanya tetap diam saat menonton. Untuk membuat lensa jenis ini di rumah, Anda perlu satu lembar plastik polarizer melingkar ke arah berlawanan jarum jam dan satu lembar plastik polarizer dengan orientasi ke arah jarum jam.[7] Harganya lebih mahal dibandingkan harga tapis linier.[8] 3Pahami kacamata tersinkronisasi synchronized glasses. Juga dikenal sebagai "Active 3D", teknologi ini menggunakan rancangan canggih yang tidak bisa ditiru di rumah. Untuk mengirimkan citra berbeda ke tiap mata yang merupakan landasan dari segala teknologi 3D, monitor televisi dengan gesit berpindah antara dua citra yang berbeda, berulang kali tiap detiknya. Kacamata khusus yang Anda kenakan tersinkronisasi dengan televisi, dan tiap lensa berseling antara gelap dan terang pada saat yang persis sama, menggunakan sel kristal cair liquid crystal dan sinyal listrik.[9] Kacamata ini dipandang sebagai salah satu kacamata 3D paling efektif untuk penggunaan jangka panjang yang nyaman, namun Anda tidak bisa membuatnya di ruang kerja Anda sendiri, belum ditambah perangkat televisi yang terprogram untuk melakukan sinkronisasi dengan kacamata. Iklan Jika Anda mencari game yang bisa dimainkan dengan kacamata merah biru ini, cobalah "Bioshock", "King's Bounty Armoured Princess", dan "Minecraft." Hias kacamata menggunakan bahan yang tersedia untuk menjadikannya unik. Untuk pilihan yang lebih kuat, belilah kacamata pelindung dari toko perlengkapan dan warnai langsung lensa yang ada. Dalam bioskop, teater IMAX menggunakan polarisasi linear, sementara RealD menggunakan polarisasi melingkar, meskipun hal ini dapat berubah sembari keduanya mencoba berbagai pilihan lain.[10] Kacamata untuk satu sistem tidak akan berfungsi dalam teater yang menggunakan sistem lainnya. Iklan Peringatan Jangan mengenakan kacamata secara terus-menerus; kacamata 3D bisa mengakibatkan sakit kepala. Jangan mengemudi sembari mengenakan kacamata 3D. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kacamata plastik, kertas papan atau kertas karton Lembar transparansi, plastik cellophane, atau plastik asetat Gunting Selotip Spidol permanen merah dan biru Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

cara membuat kacamata 3d anaglyph